INSPIRATION

I'm inspired to inspire others

KNOWLEDGE

Let's learn things together

MOTIVATION

Be someone who makes somebody feel like a somebody

STORY

Because every word tells a story

GRATEFULNESS

So which of the favors of your Lord would you deny?

Jumat, 25 September 2015

Refleksi Diri


Coba perhatikan gambar diatas, apa yang anda lihat? Pertama kali ketika saya mendapat tebak-tebakan ini jawaban saya adalah sebuah titik hitam.
Kenapa saya menjawab titik hitam? Itu karena saya fokus pada satu titik itu.. bukan pada bidang putih yang mengelilinginya.
Sama seperti apa saya rasakan beberapa waktu yang lalu.. terkadang, kita hanya mengeluhkan masalah dan ujian yang menimpa kita, fokus terhadap hal-hal yang kurang mengenakkan di mata kita tanpa pernah berfikir bahwasanya nikmat dan karunia-Nya sungguh terlampau banyak jika dibandingkan dengan ujian yang kita alami.
Lelah itu manusiawi memang, terkadang merasa bahwa apa yang kita kerjakan dan usahakan secara maksimal tak kunjung berbuah hasil.. padahal disitu Allah menyelipkan hikmah : sebuah kesabaran J
Terkadang merasa bahwa tak satupun orang menghargai segala jerih payah kita, memandang apa yang kita kerjakan dengan sebelah mata.. atau hal yang kurang mengenakkan lainnya. Saat itu kita lupa bahwa penilaian manusia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan penilaian dari-Nya, disitu kita harus belajar tentang keikhlasan

Sabar dan Ikhlas
Mudah dituliskan namun sangat susah untuk diimplementasikan. Tetapi susah bukan berarti tidak bisa toh. Intinya, kuat tidaknya menghadapi beban dan ujian yang diberikan sangat bergantung kepada kondisi spiritualitas kita, trust me.. Perbaiki kualitas ibadah, mendekatlah kepada-Nya. Minta.. mintalah dan berdoa hanya pada Allah. Semoga senantiasa dikuatkan dalam segala urusan kita.

 


Selasa, 22 September 2015

Peluncuran Kapal (Part I)



Peluncuran adalah menurunkan kapal dari landasan peluncuran dengan menggunakan gaya berat kapal atau dengan memberikan gaya dorong tambahan yang bekerja pada bidang miring kapal. Perhitungan-perhitungan ini dipergunakan untuk menghindari kapal dari bahaya-bahaya yang tidak dikehendaki seperti kapal tenggelam ketika diluncurkan, dropping, tipping, dan lifting.
Peluncuran kapal pada umumnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
  1. Peluncuran memanjang
Adalah peluncuran dimana sumbu memanjang kapal terletak tegak lurus garis pantai dan biasanya kapal diluncurkan dengan buritan terlebih dahulu.









 

  1. Peluncuran melintang
Adalah peluncuran dengan sumbu memanjang kapal sejajar dengan garis pantai.


 

 

Di dalam peluncuran kapal, biasanya digunakan peluncuran memanjang. Peluncuran melintang biasanya hanya digunakan apabila dalam keadaan terpaksa, seperti bila permukaan air (water front) di depan landasan sempit. Seperti misalnya di perairan sungai. Sehingga dalam Tugas Merancang 3 ini, dipilih jenis peluncuran memanjang/End Launching.
Pada peluncuran memanjang, buritan kapal diarahkan ke air sehingga buritan akan terkena air terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya :
  1. Linggi belakang tidak terbentur pada landasan.
  2. Pada waktu kapal masuk ke air, maka dapat mengurangi laju kecepatan meluncurnya kapal.
  3. Menambah gaya angkat keatas pada waktu kapal diluncurkan.
Di dalam proses peluncuran kapal, maka untuk mengurangi terjadinya gesekan antara peluncuran dengan landasan diberikan bahan pelumas yang terdiri dari bahan campuran kapur, gemuk, dan parafon. Besarnya tahanan yang disebabkan oleh gesekan ini tergantung dari :
  1. Macam bahan pelumas
  2. Tekanan rata-rata dari peluncur terhadap landasan
  3. Suhu udara pada waktu peluncuran dilaksanakan
  4.  Kecepatan peluncuran
Proses peluncuran kapal secara memanjang terdiri dari tiga periode luncur, yaitu antara lain :
1.  Periode I         : Periode dimana kapal mulai bergerak di atas landasan luncur hingga kapal mulai menyentuh permukaan air.
2.  Periode II      : Tahap peluncuran yang dimulai dari akhir periode I sampai kapal mulai mengapung di air karena gaya apung kapal tersebut     ( mendapat gaya tekan ke atas ).
3. Periode III       : Tahap peluncuran dimulai dari akhir periode II sampai kapal meninggalkan landasan luncur dan terapung bebas ( tidak menyentuh landasan ).
Peralatan luncur yang digunakan dalam proses peluncuran memanjang kapal terdiri dari bagian bergerak yang diikatkan pada badan kapal dan bagian tak bergerak tempat bagian bergerak bersama kapal meluncur masuk ke dalam air. Bagian bergerak terdiri atas satu atau lebih sepatu luncur (launching cradle) yang terbuat dari kayu dan diikat ke badan kapal dan bagian tak bergerak terdiri atas satu atau lebih landasan luncur (ground ways, standing ways) yang juga terbuat dari kayu dan dipasang pada landasan atau penyangga di tanah. Landasan luncur ini miring ke bawah sampai beberapa meter di dalam air dan diberi pelumas di seluruh panjangnya untuk mengurangi gesekan dengan sepatu luncur yang lewat di atasnya. Ujung bawah landasan luncur, baik yang terletak di atas maupun di bawah air, disebut threshold. Jika ujung landasan berada dalam air, maka ada kedalaman air di ujung landasan (depth of water over the threshold) dan titik potong bidang landasan luncur dengan muka air disebut waterfront.
Dalam proses peluncuran kapal dengan cara End Launching, terdapat beberapa kegagalan yang mungkin dapat terjadi, yaitu antara lain :
  1. Kapal tidak mau meluncur sejak awal, atau kapal mulai meluncur tetapi kemudian berhenti sebelum kapal meninggalkan landasan luncur.
  2. Karena sarat air di ujung landasan luncur kurang atau letak titik berat kapal terlalu ke buritan, kapal mengalami jungkit (tipping) yang besar, sehingga selain gaya apung, kapal hanya bertumpu pada ujung landasan luncur, sehingga landasan dan/atau badan kapal mungkin rusak.
  3. Kalau pada waktu kapal meninggalkan ujumg landasan luncur, sarat air di ujung landasan luncur kurang dalam, maka bagian bawah haluan kapal dapat membentur ujung landasan atau dasar laut dengan keras dan mungkin rusak.
Karena itu perlu dilakukan perhitungan-perhitungan supaya gangguan/kegagalan di atas tidak terjadi. Biasanya kapal meluncur sendiri karena landasannya miring ke bawah. Karena kapal bergerak selama proses ini, sebenarnya harus dianalisa sebagai proses dinamis, tetapi penyelesaian secara dinamis sulit. Maka di sini proses peluncuran dianalisa secara statis.

Kamis, 03 September 2015

Menikmati gurihnya Bonggolan : Diversifikasi olahan daging ikan menjadi jajanan sehat khas pesisir Gresik








Bonggolan, berasal dari Bahasa jawa bonggol yang berarti identik dengan sesuatu yang menonjol, seperti bentuk dari makanan khas kota gresik yang satu ini. Jika Palembang terkenal dengan pempek, maka gresik mempunyai jajanan yang tak kalah lezat, Bonggolan. Seperti namanya, bentuk makanan ini lonjong  berwarna putih dibungkus daun pisang. Soal rasa? Tidak perlu diragukan lagi, gurih seru!. Banyak cara untuk menikmati lezatnya bonggolan ini, ada yang langsung dimakan atau digoreng terlebih dahulu. Biasanya bonggolan ini dimakan dengan saus taucho atau sambal, tergantung selera kita masing-masing. 

Makanan ini berasal dari kecamatan sedayu – gresik yang kini menjadi oleh-oleh khas kota gresik. Sebagian besar penduduk di daerah pesisir utara gresik, tepatnya di kabupaten sedayu bekerja sebagai nelayan/ petani tambak. Ketidakpastian hasil penjualan ikan, membuat masyarakat nelayan memutar otak agar tidak mengalami kerugian. Sehingga muncul ide untuk mengolah kembali ikan yang mereka jual.  Bermula dari coba-coba, akhirnya jadilah bonggolan yang bisa kita temui saat ini. Prospek  jajanan ini begitu menguntungkan, karena rasanya yang khas, gurih dan kenyal membuat banyak orang menjadi penggemarnya.

Proses pembuatan bonggolan tidaklah rumit. Bahan baku utamanya adalah daging ikan yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung kanji, bawang putih dan garam. Ikan yang digunakan bisa bervariasi seperti kakap, tenggiri, bandeng, udang, dan lainnya. Cara membuatnya cukup mudah, bawang putih serta garam dihaluskan dan  dicampur dengan kanji.  Setelah itu masukkan air panas secukupnya sambil diuleni. Jika masih lembek tambahi lagi kanjinya dan uleni hingga halus.  Terakhir bentuk seperti lontong dan bungkus dengan daun pisang, lalu kukus hingga matang. Karena sebagian besar bahan bakunya adalah ikan, jajanan ini mengandung protein hewani yang tinggi. Proses pembuatan jajanan ini bebas dari pengawet dan msg, sehingga aman dikonsumsi oleh semua kalangan. Di tengah serbuan junk food yang merajalela dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat kita saat ini, bonggolan muncul menjadi salah satu alternatif pilihan jajanan sehat yang bisa diterima oleh masyarakat.

Melihat berbagai keunikan serta keunggulannya, jajanan ini mempunyai prospek yang cerah. Dengan membuat brand sebagai jajanan tradisional yang sehat dan memperbaiki packaging agar terlihat lebih eksklusif serta strategi pemasaran yang baik, bisa jadi kelak bonggolan khas gresik ini akan mejeng di rak-rak supermarket dan tersebar luas di wilayah Indonesia. (/far)