Pada bab mengejar cita ini saya akan menceritakan perjalanan saya selama menempuh Ph.D
Kali ini saya akan membahas tentang cara mendapatkan Letter of Acceptance (LOA) untuk S3. Alhamdulillah bulan januari 2016 kemarin saya telah mendapatkan LOA untuk Ph.D di University of Strathclyde dan lewat blog ini saya akan berbagi informasi, sebelumnya kita akan membahas apa itu LOA.
Kali ini saya akan membahas tentang cara mendapatkan Letter of Acceptance (LOA) untuk S3. Alhamdulillah bulan januari 2016 kemarin saya telah mendapatkan LOA untuk Ph.D di University of Strathclyde dan lewat blog ini saya akan berbagi informasi, sebelumnya kita akan membahas apa itu LOA.
LOA (Letter of Acceptance) atau kadang juga disebut dengan LO (Letter of Offer) adalah surat yang diterbitkan oleh sebuah universitas di luar negeri yang menyatakan bahwa seorang calon mahasiswa layak untuk mengenyam program studi yang diinginkan. Dengan kata lain, LOA menandakan bahwa seorang calon mahasiswa sudah diterima pada suatu program studi tersebut. Ada 2 jenis LOA yaitu :
LOA Unconditional jika calon mahasiswa diterima tanpa syarat lain yang harus dipenuhi secara akademik.
LOA Conditional jika calon mahasiswa diterima dengan syarat tertentu karena dianggap belum memenuhi syarat standar akademik suatu departemen atau jurusan misalnya saja skor IELTS yang masih kurang, belum ada pendanaan/ beasiswa dan sebagainya. Perhatikan bahwa pada satu universitas syarat standar akademik tiap program studi bisa saja berbeda. LOA conditional ini bisa dirubah menjadi Unconditional jika persyaratan sudah terpenuhi.
Nah, bagaimana cara mendapatkan LOA tersebut? Tentunya sebelum mencari LOA, kita harus menentukan kampus yang menjadi pilihan kita untuk study (baca: Mencari kampus impian) dan mempelajari persyaratan untuk S3. Setelah menemukan kampus tujuan kita, langkah selanjutnya adalah mencari pembimbing yang mempunyai topik penelitian sesuai dengan penelitian kita, sebenernya tidak harus mencari pembimbing yang sesuai dengan topik yang kita inginkan, bisa saja kita yang menyesuaikan topik yang diberikan pembimbing tersebut. Beberapa pembimbing biasanya membuka penerimaan Ph.D student sesuai dengan topik riset beliau. Kalau saya sendiri lebih memilih langkah pertama karena saya sudah terlanjur cinta dengan topik yang saya tekuni sejak awal S2 ini #ciee
Setelah itu kita bisa mengirim e-mail dan menyatakan ketertarikan di bidang yang digeluti pembimbing yang bersangkutan. Tentu, cara berkorespondensi via email ini ada tekniknya dan butuh kesabaran bagaimana berkomunikasi dengan beliau. Selain itu kita harus mengirimkan cv singkat, motivation letter, dan draft proposal penelitian kita
Bagaimana mencari pembimbing yang menggeluti bidang yang kita inginkan? banyak, salah satunya adalah kepo lewat website universitas atau dari jurnal dan publikasi beliau. Selain itu kita bisa memanfaatkan link dari dosen kita di Indonesia. Saya sendiri merasa sangat beruntung karena saya mendapatkan jalan untuk bisa bertemu dengan salah satu dosen senior di kampus impian melalui professor saya di ITS. Pada saat itu, beliau bekerja sama dengan University of strathclyde untuk mengadakan workshop, acara tersebut mendapat pendanaan dari Newton fund- British council, saya menjadi pantia dan ikut membantu workshop tersebut. Saya berkenalan dengan dosen-dosen senior dan peserta workshop.
Perkenalan saya berlanjut lewat email dan chatting setelah itu saya mengirimkan beberapa berkas seperti CV, motivation letter, draft proposal penelitian, ijazah, transkrip, piagam2, dan sertifikat IELTS. Setelah itu melakukan wawancara lewat skype dengan berbagai pertanyaan seperti apa motivasi saya, pengalaman riset di bidang yang saya ajukan, dan apa keunggulan saya yang membuat beliau mau menerima saya menjadi bimbingannya. Pertanyaan terakhir spontan saya jawab seperti ini :
"Sir, I may not be the smartest or the strongest
but I promise I'll be the most persistence one
I'll fight till the end and never give up"
Itu bukan gombalan tingkat dewi, saya hanya teringat nasehat dosen saya di kelas kalau yang terpintar dan terkuat sekalipun masih bisa dikalahkan oleh mereka yang tekun. Jawaban sekaligus janji yang harus saya tunaikan bahkan sebelum Ph.D dimulai I'll be the most persistence one, I'll fight till the end and never give up
"Well .. Okay miss. Siti, Hopefully everything will be ok with the Scholarship application. Looking forward to receiving the good news. See you in glasgow"
Itulah jawaban di akhir wawancara saya :) :) :)
Assalamu'alaikum
BalasHapusMbak terimakasih sharingnya.. Sangat memberi motivasi, saya ingin melanjutkan study S3 di starthcly..
Boleh saya tanya2 via email mbak?