Islam
mengajarkan, bahwa ketika marah maka
duduklah. Ketika sedang duduk maka berbaringlah. Atau berwudhu lah untuk
menghilangkan rasa amarah itu. Hal ini mengisyaratkan bahwa ketenangan dapat
mengurangi amarah.
Rasa
amarah, seringkali kita rasakan. Bahkan salah satu tujuan menulis ini untuk
mengurangi amarah yang saat ini sedang saya rasakan :B . Marah bisa saja
sebagai ekspresi kekesalan, kekecewaan terhadap apa yang terjadi pada kita
(walaupun terkadang si objek tersebut tidak sadar -_- ). Terlalu mainstream
mungkin ketika kita bicara bahwa manusia tidak ada yang sempurna, manusia
tempatnya salah dan LUPA. Tetapi memang seperti itulah kenyataannya J. Menahan amarah adalah seni untuk
mengendalikan diri sendiri. bagaimanapun, kita harus bisa berlaku professional
mengerjakan apapun yang menjadi tanggung jawab walaupun sedang marah.
Ikhlas adalah kunci utama. Memang ilmu ini
sangat susah dipelajari tetapi pasti bisa kok (9^.^)9 Ikhlas dalam menerima
kekurangan, kelalaian, kekhilafan, ketidak pekaannya, yang menyebabkan kita
marah. Jembatan menuju ikhlas ini adalah dengan mengingat kebaikan-kebaikan
yang pernah dia lakukan kepada kita sekecil apapun itu, perdalam lagi..maka
akan kita temukan : a nice friend!
Setelah
rasa amarah kita berkurang bahkan hilang, saatnya menyelesaikan (bukan
mempermasalahkan) menjelaskan (bukan menjudge) persoalan kita dengan si objek.
Sebaiknya kita yang memulai terlebih dahulu, (karena beberapa orang memang kadang
kurang peka --___--) . TUK nya adalah persoalan ini bisa segera clear! Ingat,
tahan ego dan kata-kata yang menghakimi seolah-olah hanya kita yang terdzalimi,
coba kita dengarkan dari sudut pandang dia seperti apa. Bukan tidak mungkin dia
juga merasa tersakiti J
Dan
yang terakhir adalah -> segera dilakukan, jangan menunda waktu untuk sebuah
kebaikan :D Semoga berhasil (9^.^)9
0 komentar:
Posting Komentar