INSPIRATION

I'm inspired to inspire others

KNOWLEDGE

Let's learn things together

MOTIVATION

Be someone who makes somebody feel like a somebody

STORY

Because every word tells a story

GRATEFULNESS

So which of the favors of your Lord would you deny?

Jumat, 24 November 2017

Mengejar Cita (4) Bab : Tentang Beasiswa Newton-ristekdikti

Pada bab mengejar cita ini saya akan menceritakan perjalanan saya selama menempuh Ph.D 




Newton-ristekdikti Scholars with Moazzam Malik (Bristish Ambassador to Indonesia) and Paul Smith (British Council Indonesia Director)


The Newton Fund Indonesia adalah program pembangunan kolaboratif resmi antara Pemerintah Inggris dan Indonesia pada area riset dan inovasi. Program yang akan berlangsung 7 tahun sejak peluncurannya di tahun 2014 ini, menyediakan dana dari Inggris sebesar setidaknya £10.000.000 untuk Indonesia. British Council adalah pelaksana Newton fund untuk pilar pembangunan manusia. British Council Indonesia bekerjasama dan bermitra dengan sejumlah organisasi pemerintah dan badan pendanaan Indonesia untuk melaksanakan program yang akan memberikan manfaat kepada peneliti Indonesia. Saat ini Newton Fund secara resmi bekerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk UK-Indonesia Science & Technology Fund. Kerjasama ini diresmikan pada tanggal 23 Maret 2016.

Dana kemitraan newton fund ini dialokasikan penggunaannya di lima belas negara, termasuk Indonesia, untuk mengembangkan kerjasama sains dan inovasi yang mempromosikan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial pada negara-negara berkembang.

Bukan hanya beasiswa Ph.D namun ada banyak funding yang bisa didapatkan melalui Newton fund, diantaranya : Newton Researcher Links – SAME Travel Grant, Newton Fund Regional Researcher Links Workshops Grant, Newton joint institutional research, etc bisa dilihat disini.

Juni 2016

Saya mendapat email dari supervisor saya, bahwa next month akan dibuka beasiswa dengan skema baru Newtonfund – ristekdikti untuk Ph.D in Maritime di kampus-kampus Inggris.

And he said : "Since, the deadline is very tight, I recommend you to contact BC and learn in advance the procedure and requirements for application. Good luck then"

Bahagia bercampur panik mendengarnya, karena hanya ada waktu sekitar sebulan sebelum deadline. Pertanyaan pertama saya pada saat itu, apa kira-kira visi dari beasiswa ini? Apa tujuannya dan orang seperti apa yang dicari. Karena beasiswa ini merupakan angkatan pertama, saya merasa tertantang untuk menggali info dan ternyata tujuan utama tentu saja memperkuat kerja sama antara Indonesia-Inggris di bidang riset dan pendidikan terutama untuk topik maritime 

"This program is not an aid program, but cooperation. I believe in working together and succeeding together, and this one such example"
(Moazzam Malik, British Ambassador to Indonesia)

Beasiswa ini diperuntukkan untuk dosen yang ber-NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) dan memegang LOA unconditional (tanpa syarat) dengan riset di bidang maritim dari kampus yang berada di Inggris.

Berikut adalah persyaratan untuk mendaftar beasiswa Newton-ristekdikti : 
1. Dosen tetap Ber NIDN
2. Berusia tidak lebih dari 47 yo
3. Memiliki gelar S2 atau setara
4. Tidak untuk mendapat gelar kedua dalam strata yang sama
5. Menguasai bahasa Inggris, nilai IELTS min 6,5 (atau sesuai dengan syarat PT Inggris)
6. Memiliki LOA unconditional dari PT di Inggris
7. Mempunyai research proposal berbahasa inggris yang memuat dampak hasil penelitian bagi pembangunan di Indonesia yang telah didiskusikan dengan promotor8. Topik penelitian dalam ilmu kelautan (dalam artian luas)
9.  Mendapat ijin dari pimpinan perguruan tinggi dan atau koodinator kopertis wilayah (untuk PTS)
10. Melengkapi surat tidak sedang meneriman beasiswa lain
11. Bersedia melaksanakan ikatan dinas pada PT asal sekurang-kurangnya 2n+1
12. Pelamar suami istri yang memmpunyai keilmuan sama tidak diperkenankan melamar pada perguruan tinggi yang sama
Berkas tersebut diupload melalui sistem online. Bagi yang lolos, akan diundang ke tahap selanjutnya (wawancara) di Jakarta. Waktu itu ada 10 orang yang lolos ke wawancara, dan diambil 5 orang scholar.
Apa yang akan didapat dari beasiswa ini :
1. Tuition fee 3 years
2. Living allowance 3 years
3. Settling allowance
4. Health insurance for 3 years
5. Book allowance
6. Special program cost
7. Visa cost
8. Int. Air-fare (one return ticket)
9. Family allowance (1 spouse and 1 kid) in the 2nd year

Alhamdulillah setelah memantabkan niat, mempersiapkan selama kurang lebih 2 tahun, dan melewati banyak tantangan serta drama LOL saya berhasil mendapatkan beasiswa ini (Next saya akan share, point-point penting untuk mendapatkan beasiswa). Alhamdulillah semua karena rahmat-Nya dan dukungan dari banyak pihak, terutama keluarga yang selalu support dan supervisor yang kooperatif, Bunch of thanks to you all :)


Source :

Selasa, 07 November 2017

Mengejar cita (3) Bab : Finally, berjodoh dengan Newton Fund!

Pada bab mengejar cita ini saya akan menceritakan perjalanan saya selama menempuh Ph.D 


Rasanya lama sekali, terpaut 1,5 tahun dengan Bab 1 perjalanan Ph.D saya. Kali ini saya bertekad untuk kembali menulis tentang perjalanan mengejar beasiswa yang saya lalui kurang lebih 2 tahun ini.. Karena bagi saya ini bukan sekedar mencari beasiswa namun juga tentang life and spiritual journey.

29 September Alhamdulillah saya dinyatakan lolos Beasiswa Ph.D in Marine dari Newton-ristekdikti, (baca : tentang beasiswa Newton-ristekdikti). Dari sekian ratus pendaftar, terpilih 5 orang yang berhak mendapatkan beasiswa ini dan saya menjadi satu-satunya perempuan yang beruntung bisa terpilih menjadi awardee, Alhamdulillah.. hari itu benar-benar luar biasa bagi saya.. Allah mengabulkan doa-doa yang saya panjatkan.. persiapan 2 tahun berbuah manis. Beberapa saat kemudian saya tersadar, “Far.. the real battle is coming.. jangan lupa ini masih awal.. jangan mudah terlena. Bahagia seperlunya saja”,  saya bercakap dengan diri sendiri.



Saya tidak merasa asing dengan Newton fund.. Perkenalan saya dengan supervisor juga melalui riset yang didanai oleh Newton fund, berikut flash back kegiatan Newton fund yang saya ikuti yang secara langsung juga mendukung persiapan ph.D saya:


30 November – 2 december 2015, ketika itu masih master student, membantu professor saya di ITS menjadi panitia Workshop Sustainable energy for all ITS – University of Strathclyde, yang didanai oleh Newtonfund. Disini saya mendapatkan banyak informasi, koneksi, bahkan pertemanan yang sampai sekarang saya jaga dengan beberapa peneliti Indonesia-UK. Dari workshop ini saya berkenalan dengan senior lecturer di strathclyde yang kemudian membantu saya untuk apply S3 disana, dari beliau saya mengenal supervisor saya.




3 November – 4 desember 2016, menjadi peserta WRUI (Workshop R-Urban Initiation) University Nottingham – Universitas Islam Indonesia, yang didanai oleh Newton fund juga. Saya sangat senang bisa terpilih menjadi peserta. Peserta lainnya rata-rata sedang mengambil Ph.D dan beberapa telah lulus bahkan ada yang sedang postdoc, apalah seorang fariya yang baru lulus master haha.. Di workshop tersebut saya bertemu 2 orang scholar yang saya ikuti blog.nya (kebetulan sekali ya). Mendapat suntikan semangat dari mereka, semakin yakin untuk mengusahakan Ph.D as soon as possible.

 

  


14 December 2017 Menghadiri Workshop SUVESIN (Designing safe, green, and sustainable vessels for Indonesian coastal transport and fishing operation) join riset antara ITS dengan University of Strathclyde yang lagi-lagi didanai oleh Newton fund :D
Project kali ini, supervisor saya ikut dalam rombongan strathclyde yang datang ke Indonesia, dan tentu momen tersebut saya manfaatkan untuk berdiskusi mengenai rencana riset saya.

Beruntung saya bertemu dengan supervisor yang sangat membantu dalam penyusunan proposal riset saya.




27 Juli 2017 merupakan pertemuan kedua dengan supervisor saya, kali ini momennya sangat pas. Saya sedang mempersiapkan persyaratan untuk beasiswa Newton-ristekdikti. Dan beruntungnya supervisor saya bersedia untuk meluangkan waktu, cukup lama kami berdiskusi mengenai proposal dan persyaratan lainnya. Hingga saya pun lolos menjadi awardee, supervisor saya adalah orang yang paling punya peranan dalam perjalanan menuju ph.D ini

Deep philosophy thinking : The perfect point of SKAGEN





SKAGEN from Copenhagen movie

He released the two seas, meeting [side by side]; Between them is a barrier [so] neither of them transgresse (55:19)

Skagen is a point where two oceans meet :
On the right side where the Baltic Sea is.
The current travels west

On the left side, there is also a North Sea.. 
but the current travels east

You can look to the left, and
you can look to the right,

and both seas are there,

and they can meet in the middle,

but they never lose

themselves in each other 

They're always themselves no matter what

"Setiap orang memiliki pandangan dan tujuan hidup yang berbeda, yang tidak bisa kita paksakan agar menjadi sama dengan kita. Akan tetapi selalu ada titik dimana perbedaan itu bisa bertemu di tengah, berjalan beriringan namun selalu menjadi diri kita sendiri, yakin dengan apa yang kita yakini bagaimanapun kondisinya"

Kamis, 26 Oktober 2017

Curriculum Vitae




Hello, Welcome to my personal page.

I have taught the following Modules:
Basic Ship Theory 1
Basic Ship Theory 2
Lines Plan 
Quality Management
Material Science
Ship Production (Team teaching)

My research interest :
Ship Recycling
Sustainable Ship Building
Risk Management

Let's keep in touch!
Linkedin
Instagram
sitinaval@itats.ac.id

Minggu, 17 April 2016

You work on your OWN TIME

Sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya, sangat wajar jika kita cenderung membandingkan apa yang kita punya dengan orang lain. Saya pun sepakat jika itu bertujuan untuk melecut semangat, membuat kita lebih bekerja keras, ya istilahnya berlomba-lomba dalam kebaikan. Namun sangat disayangkan ketika melihat orang lain sukses hal tersebut malah membuat kita down, iri hati, dan penyakit hati lainnya. 
Bagi kita, rumput tetangga memang terlihat lebih hijau,
tanpa kita sadari kita juga adalah tetangganya tetangga kita
Kata orang Jawa, Urip iku sawang-sinawang. Bisa jadi hidup yang kita keluhkan setiap harinya adalah yang diinginkan oleh orang lain.





Artikel diatas saya dapat dari salah satu teman di grup WA. saya juga kurang tau sumbernya, bagi yang tahu bisa komen atau PM ya biar saya tuliskan sumbernya.

Saya sangat suka dengan artikel diatas yang menyebutkan bahwa setiap orang bekerja dalam 'time zone' masing-masing. dan saya pun mengamini, bahwa ketika kita sudah mengusahakan yang terbaik ya tinggal tunggu saja waktunya, Hold on, be strong and never give up. Penekanannya ada pada sejauh mana usaha kita.
Sudahkah kita bekerja lebih keras?
sudahkah kita belajar lebih lama?
sudahkah kita melakukan (bahkan melebihkan) usaha seperti yang dilakukan oleh orang yang kita anggap berhasil?
Pertanyaan itu hanya diri kita sendiri yang bisa menjawab :)


Jumat, 15 April 2016

Mengejar Cita (2) Bab : Langkah-langkah mendapat LOA S3)

Pada bab mengejar cita ini saya akan menceritakan perjalanan saya selama menempuh Ph.D 


Kali ini saya akan membahas tentang cara mendapatkan Letter of Acceptance (LOA) untuk S3. Alhamdulillah bulan januari 2016 kemarin saya telah mendapatkan LOA untuk Ph.D di University of Strathclyde dan lewat blog ini saya akan berbagi informasi, sebelumnya kita akan membahas apa itu LOA.
LOA (Letter of Acceptance) atau kadang juga disebut dengan LO (Letter of Offer) adalah surat yang diterbitkan oleh sebuah universitas di luar negeri yang menyatakan bahwa seorang calon mahasiswa layak untuk mengenyam program studi yang diinginkan. Dengan kata lain, LOA menandakan bahwa seorang calon mahasiswa sudah diterima pada suatu program studi tersebut. Ada 2 jenis LOA yaitu :

LOA Unconditional jika calon mahasiswa diterima tanpa syarat lain yang harus dipenuhi secara akademik.
LOA Conditional jika calon mahasiswa diterima dengan syarat tertentu karena dianggap belum memenuhi syarat standar akademik suatu departemen atau jurusan misalnya saja skor IELTS yang masih kurang, belum ada pendanaan/ beasiswa dan sebagainya. Perhatikan bahwa pada satu universitas syarat standar akademik tiap program studi bisa saja berbeda. LOA conditional ini bisa dirubah menjadi Unconditional jika persyaratan sudah terpenuhi.

Nah, bagaimana cara mendapatkan LOA tersebut? Tentunya sebelum mencari LOA, kita harus menentukan kampus yang menjadi pilihan kita untuk study (baca: Mencari kampus impian) dan mempelajari persyaratan untuk S3. Setelah menemukan kampus tujuan kita, langkah selanjutnya adalah mencari pembimbing yang mempunyai topik penelitian sesuai dengan penelitian kita, sebenernya tidak harus mencari pembimbing yang sesuai dengan topik yang kita inginkan, bisa saja kita yang menyesuaikan topik yang diberikan pembimbing tersebut. Beberapa pembimbing biasanya membuka penerimaan Ph.D student sesuai dengan topik riset beliau. Kalau saya sendiri lebih memilih langkah pertama karena saya sudah terlanjur cinta dengan topik yang saya tekuni sejak awal S2 ini #ciee

Setelah itu kita bisa mengirim e-mail dan menyatakan ketertarikan di bidang yang digeluti pembimbing yang bersangkutan. Tentu, cara berkorespondensi via email ini ada tekniknya dan butuh kesabaran bagaimana berkomunikasi dengan beliau. Selain itu kita harus mengirimkan cv singkat, motivation letter, dan draft proposal penelitian kita

Bagaimana mencari pembimbing yang menggeluti bidang yang kita inginkan? banyak, salah satunya adalah kepo lewat website universitas atau dari jurnal dan publikasi beliau. Selain itu kita bisa memanfaatkan link dari dosen kita di Indonesia. Saya sendiri merasa sangat beruntung karena saya mendapatkan jalan untuk bisa bertemu dengan salah satu dosen senior di kampus impian melalui professor saya di ITS. Pada saat itu, beliau bekerja sama dengan University of strathclyde untuk mengadakan workshop, acara tersebut mendapat pendanaan dari Newton fund- British council, saya menjadi pantia dan ikut membantu workshop tersebut. Saya berkenalan dengan dosen-dosen senior dan peserta workshop. 



Perkenalan saya berlanjut lewat email dan chatting setelah itu saya mengirimkan beberapa berkas seperti CV, motivation letter, draft proposal penelitian, ijazah, transkrip, piagam2, dan sertifikat IELTS. Setelah itu melakukan wawancara lewat skype dengan berbagai pertanyaan seperti apa motivasi saya, pengalaman riset di bidang yang saya ajukan, dan apa keunggulan saya yang membuat beliau mau menerima saya menjadi bimbingannya. Pertanyaan terakhir spontan saya jawab seperti ini :
"Sir, I may not be the smartest or the strongest
but I promise I'll be the most persistence one
I'll fight till the end and never give up"
Itu bukan gombalan tingkat dewi, saya hanya teringat nasehat dosen saya di kelas kalau yang terpintar dan terkuat sekalipun masih bisa dikalahkan oleh mereka yang tekun. Jawaban sekaligus janji yang harus saya tunaikan bahkan sebelum Ph.D dimulai I'll be the most persistence one, I'll fight till the end and never give up

"Well .. Okay miss. Siti,  Hopefully everything will be ok with the Scholarship application. Looking forward to receiving the good news. See you in glasgow"

Itulah jawaban di akhir wawancara saya :) :) :)